karya : Auf Abdillah
merajut mimpi dengan lembaran suram masa silam
berdiri menopang jiwa yang gontai
di tepian jurang kehampaan
lama ku susuri jalan nun jauh berliku
kutapaki titian harapan
dengan sejuta asa gelora
berharap sekuntum mawar telah merekah
kutatap warna langit yang bermuram durja
terlihat sorot kegelisahan dari sang mentari
tak ada lagi wajah ceria sang awan
tak ada lagi nyanyian burung-burung
semua terasa kelu
sesak meyeruap ke ubun-ubun
mata berkaca jatuh berlinang
rasa skeptis menjalar
bak sengatan listrik tegangan tinggi
pikirku mengawang-awang
menerobos lapis ketujuh
hasrat tinggal harap
mawar yang dulu ku jaga
dipetik tanpa belas kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar